Selamat datang di Kawasan Penyair Nusantara Lampung. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Minggu, 14 Oktober 2007

Jimmy Maruli Alfian



Jimmy Maruli Alfian, lahir di Teluk Betung, 3 Maret 1980. Mahasiswa sedang menyelesaikan Master bidang hokum pada Program Pasca Sarjana Universitas Lampung. Aktif pelbagai forum sastra dan pembacaan puisi antara lain pada Malam Puisi Indonesia di Teater Utan Kayu Jakarta(2003), Ubud Writer’s and Reader’s Festival (Sebuah Forum Sastra Antar Bangsa, Bali 2004). Juga International Literary Biennale (2005). Karya-karyanya berupa puisi, esei, tinjauan buku dipublikasikan di berbagai surat kabar, majalah, jurmal dan antologi (Koran Tempo, Kompas, Media Indonesia, Horison, Jurnal Puisi dan lainnya). Kini kesehariannya berguru dan berdarma di Komunitas Berkat Yakin dengan menmgikuti proses garapan teater : Syekh Siti Jenar (Vreddy Kastam Marta), Aduh (PutunWijaya), Malam Jahanam (Motinggo Busye), Nyanyian Angsa (Anton P.Chekov), Bunga Rumah Makan (Utuy Tatang Sontani), Hamlet (William Shakespare) dan Inspektur Jenderal (Nikolay Gogol). Salah satu puisinya :


Merajang Lajang

PERAWAN : Inilah tanahku, tak pernah tandus ! mata air,dan rahim yang sopan memilih percintaan

BUJANG : Aku ingin dilupakan dari takdir, tak perduli harum rahim ataupun mata air tempat
pemandian terakhir. Aku pertapa dengan nafas sengal dan asmara yang bebal

PERAWAN : Tempo hari, hasrat seperti apa yang ingin kau jerat?
Karena genit, kita diusir dari surga. Pindah ke kota yang hanya ditanami pepohonan kaktus
dan cinta yang tandus.Kau ingin es buah

BUJANG : Seharusnya dulu aku tak perlu mengenalmu. Cerita pilu membuat darah bergenang di jantungku !

PERAWAN : Dan kau harus menanggung kesalahan untuk semua angan-angan !

BUJANG : Tak ada benar salah dalam keinginan

PERAWAN : Tapi, seekor ular diketeduhan surga, kelak
membuat resah dua anak lelaki kita.
Lalu kebencian menjadi kaca setiap perjumpaan.

BUJANG : Aku haus. Segala cemas sepanjang umur akan kutanggalkan,
Boleh aku hisap putingmu ? Ada yang bilang, dadamu muasal ingatan. Tapi bagiku, merah
putingmu merupa pangkal embun jatuh kebatu.

PERAWAN : Aku lamunkan luka di segala keindahan. Dau kau, akan gembira menamainya perjuanagn.

BUJANG : Hijrah burung-burung. Menandakan ada lumbung di ujung jantung.

PERAWAN : Alah mak jang ! Kau penyair ?

BUJANG : Kau hitung, berapa banyak nyeri yang membuat kita berulangkali bunuh diri! Mungkin, ratusan.Itulah sebabnya, aku ingin mangkir dari takdir.
Setiap waktu, mendaki puncak mendorong batu. Sampai akhirnya dijatuhkan lagi
menyusuri sepi.

PERAWAN : Kau mulai sentimental.

BUJANG : Bukan! Lepas dari sesal, aku ingin tahu berapa lama usia kenangan mampu bertahan
dalam ingatan ? Karena pikiran terkadang menutupi tubuhnya dengan suara hujan dan
remang malam.

PERAWAN : Aah, apakah semua penyair ngaco dan sentimentil?
Sudahlah, kau masih haus ? Buka mulutmu, ada celah daging yang membuat dapat
menyelinap dari segala ratap.
Jangan sekali-sekali kau tanyakan tentang kenangan.

Depok, 2005

2 komentar:

to be king mengatakan...

"Tak ada benar salah dalam keinginan"
Wah...kata2 ini benar2 mengena Pak... (Pak Hakim maksudnya) hehe...

Unknown mengatakan...

Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk MBAH SARTO kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasangf togel,hasil ritual MBAH SARTO meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya MBAH SARTO lah yang bisa merubah nasib kami..MBAH SARTO orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 082=378=607=111 MBAH SARTO,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai.